Inilah Lelaki Idamanmu…saudariku..
Oleh Andi Abu Najwa dari ummuafif.com
Ada seorang akhwat yang mengatakan ingin mendapatkan suami yang punya
penghasilan yang mapan, gagah, bermata teduh, tegap, tampan, senyumnya
menawan, berhidung mancung dan… stop! Ukht, anti mau cari calon suami
apa mau audisi bintang sinetron? Seorang pendamping yang ideal tidak
bisa dinilai dari segi fisik atau materi saja, walau memang lelaki yang
“ganteng” mampu menyejukkan pandangan mata, namun apa artinya kalau mata
sejuk namun hati jadi biru lebam, walaupun suami yang kaya raya mampu
membelikan segala yang engkau inginkan, tapi mampukah dia membelikan
surga buatmu?
Jawabannya adalah “Tidak”! wahai saudariku, bukankah engkau
menginginkan kebahagiaan yang tiada akhirnya, bukankah kasih sayang dan
kelembutan yang selama ini menjadi impianmu, lelaki ideal memang susah
dicari, namun bukan hanya “bentuk ideal” yang mampu membuatmu bahagia
dan mengantarkanmu menuju rumah tangga yang sakinah, lelaki ideal memang
sebuah harapan, namun kadang sebuah harapan yang terpenuhi tak mampu
menghadirkan indahnya bahtera rumah tangga.
Sosok ideal seperti gambaran di atas memang telah menjadi patokan dan
syarat di sebagian besar akhwat (kalau mau jujur), selain alasan agar
sejuk dilihat dan tidak membosankan pandangan, alasan lain adalah agar
tidak memalukan di hadapan umahat yang lain kelak! Duhai kasihan
saudaraku para ikhwan yang tidak masuk kriteria ini, dan juga penulis
mungkin tidak bisa memenuhi syarat-syarat ini, namun sebuah realita dan
kenyataan yang ada di lapangan tetap sebuah fakta.
Kenyataan yang terjadi bahwa para ikhwan juga bukan pelanggan
tempat-tempat fitness, seorang ikhwan pernah menyampaikan, “yaa akhi mau
olah raga yang paling murah lari pagi dan jalan kaki banyak fitnah
pandangan mata, kalau malam memang sepi tapi takut dikira maling atau
teroris, atau malah kena paru-paru basah!” Ishbir ya akhi, tidak sampai
sebegitunya juga kok, meski artikel ini penulis tujukan buat akhwat yang
mau cari suami, buat ikhwan yang sedang mau cari belahan hidup juga
bisa dipakai sebagai introspeksi apakah sudah memiliki kriteria berikut
ini…
PERTAMA : Dia adalah seorang laki-laki yang taat beragama,
berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : “…Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.” (Al
Baqarah : 221)
Diharapkan sekali menjadi syarat nomor wahid untuk calon suami idaman
(selain sudah muslim tentunya) adalah seorang laki-laki yang taat dan
memiliki rasa takut yang tinggi kepada Allah Ta’ala, karena seorang
calon suami seperti ini telah memenuhi syarat menjadi calon pemimpin
rumah tangga, dengan ilmu agama yang ia miliki dan bekal keimanan-nya,
sangat diharapkan calon suami seperti ini mampu mendidik anak dan
istrinya kelak menjadi seorang yang shalih dan shalihah, menjadi
hamba-hamba Allah Ta’ala yang taat pula, sehingga keharmonisan dan
tersusunnya suatu rumah tangga yang sakinah bisa (insya Allah)
diwujudkan.
KEDUA : Dia adalah orang yang hafal atau mengerti sebagian dari
Al-Qur’an : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menikahkan
seseorang dengan (mahar) beberapa ayat Al-Qur’an yang ia hafal. [HR.
Al-Bukhari (5029), dan Muslim (1425)]