Kriteria Wanita Idaman Ukhti...
![Kriteria Wanita Idaman Kriteria Wanita Idaman](http://remajaislam.com/images/stories/gambar/gambar7.jpg)
Setelah sebelumnya kita
mengkaji siapakah pria yang mesti dijauhi dan tidak dijadikan idaman
maupun idola, maka untuk kesempatan kali ini kita spesial akan membahas
wanita. Siapakah yang pantas menjadi wanita idaman? Bagaimana
kriterianya? Ini sangat perlu sebelum melangkah ke jenjang pernikahan,
sehingga si pria tidak salah dalam memilih. Begitu juga kriteria ini
dimaksudkan agar si wanita bisa selalu introspeksi diri. Semoga
bermanfaat.
Kriteria Pertama: Memiliki Agama yang Bagus
Inilah
yang harus jadi kriteria pertama sebelum kriteria-kriteria lainnya.
Tentu saja wanita idaman memiliki aqidah yang bagus, bukan malah aqidah
yang salah jalan. Seorang wanita yang baik agamanya tentu saja tidak
suka membaca ramalan-ramalan bintang seperti zodiak dan shio. Karena ini
tentu saja menunjukkan rusaknya aqidah wanita tersebut. Membaca ramalan
bintang sama halnya dengan mendatangi tukang ramal.
Bahkan ini lebih parah dikarenakan tukang ramal sendiri yang datang ke rumahnya dan ia bawa melalui majalah yang memuat berbagai ramalan bintang setiap pekan atau setiap bulannya.
Bahkan ini lebih parah dikarenakan tukang ramal sendiri yang datang ke rumahnya dan ia bawa melalui majalah yang memuat berbagai ramalan bintang setiap pekan atau setiap bulannya.
Kriteria Kedua: Selalu Menjaga Aurat
Kriteria
ini pun harus ada dan jadi pilihan. Namun sayangnya sebagian pria malah
menginginkan wanita yang buka-buka aurat dan seksi. Benarlah, laki-laki
yang jelek memang menginginkan wanita yang jelek pula.
Ingatlah, sangat bahaya jika seorang wanita yang berpakaian namun telanjang dijadikan pilihan.
[1] Suatu
kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
[2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang,
berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita
seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya,
walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”[4] Di antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang dalam hadits ini adalah:
- Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
- Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang.[5]
Sedangkan aurat wanita yang wajib ditutupi adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.
Kriteria Ketiga: Berbusana dengan Memenuhi Syarat Pakaian yang Syar’i
Wanita
yang menjadi idaman juga sepatutnya memenuhi beberapa kriteria
berbusana berikut ini yang kami sarikan dari berbagai dalil Al Qur’an
dan As Sunnah.
Syarat pertama: Menutupi seluruh tubuh (termasuk kaki) kecuali wajah dan telapak tangan.
Syarat kedua: Bukan memakai pakaian untuk berhias diri.
Syarat ketiga: Longgar, tidak ketat dan tidak tipis sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.
Syarat keempat: Tidak diberi wewangian atau parfum. Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang
perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki
agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut
adalah seorang pelacur.”[8]
Inilah di antara beberapa syarat pakaian wanita yang harus dipenuhi. Inilah wanita yang pantas dijadikan kriteria.
Kriteria keempat: Betah Tinggal di Rumah
Di
antara yang diteladankan oleh para wanita salaf yang shalihah adalah
betah berada di rumah dan bersungguh-sungguh menghindari laki-laki serta
tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini dengan
tujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari godaan wanita yang merupakan
godaan terbesar bagi laki-laki.
Kriteria Kelima: Memiliki Sifat Malu
Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. Namun coba bayangkan dengan wanita di zaman sekarang ini!
Demikianlah
kriteria wanita yang semestinya jadi idaman. Namun kriteria ini baru
sebagian saja. Akan tetapi, kriteria ini semestinya yang dijadikan
prioritas.
Intinya, jika seorang pria ingin mendapatkan wanita
idaman, itu semua kembali pada dirinya. Ingatlah: ”Wanita yang baik
untuk laki-laki yang baik”. Jadi, hendaklah seorang pria mengoreksi diri
pula, sudahkah dia menjadi pria idaman, niscaya wanita yang ia
idam-idamkan di atas insya Allah menjadi pendampingnya. Inilah kaedah
umum yang mesti diperhatikan.
Semoga Allah memudahkan kita untuk selalu mendapatkan keberkahan dalam hidup ini.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar